usaha bidang agribisnis


AGRIBISNIS
Agribisnis merupakan keseluruhan dari serangkaian operasi yang terlibat dalam produksi dan distribusi input pertanian, operasi produksi di lahan pertanian, penyimpanan, pengolahan dan distribusi komoditas pertanian beserta komponen komponennya. Agribisnis adalah ilmu pengkoordinasian dari mulai penyediaan input produksi pertanian hingga proses produksi, pengolahan dan distribusi makanan dan serat. Agribinis juga melibatkan ilmu teknik dan ilmu ekonomi  serta melibatkan ilmu politik, pemerintahan, pendidikan, sosiologi serta psikologi. Agribisnis merupakan sebuah disiplin menyeluruh yang diterapkan pada makanan dan serat, unsur utama semua peradaban. Ada tiga kekuatan dasar yang mengendalikan perubahan dalam agribisnis modern, yaitu globalisasi pasar, kecanggihan teknologi serta orang orang yang terlibat dalam industri. Agribisnis merupakan aktifitas usahatani dan proses produksi pangan kala besar dan usaha penunjang yang karakteristiknya tergolong dalam industri besar. Agribisnis adalah suatu sistem yang keberhasilannya dipengaruhi oleh keberadaan komponen-komponen yanga ada dalam sistem agribisnis tersebut dan faktor-faktor lingkungan disekitarnya. Agribisnis merupakan suatu komplek yang terdiri dari lima subsistem yaitu pasokan input, usahatani, pascapanen dan pengolahan, pemasaran dan jasa-jasa pendukung.

SUBSISTEM AGRIBISNIS
            Subsistem agribisnis adalah bagian dari istem agribisnis dimana suatu usaha terkait atau terpengaruh langsung maupun tidak langsung dengan suatu proses produksi. Subsistem input, agroindustri dan pemasaran secara bersama-sama sering disebut sebagai “off-farm”, sedangkan usahatani yang kedua disebut “on-farm”.  Agribisnis meliputi empat subsistem yaitu subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness) yaitu kegiatan yang menginovasi, memproduksi dan mendistribusikan sarana produksi pertanian, baik industri alat mesin pertanian pupuk, benih dan obat pengendalian hama penyakit tanaman. Kedua, subsistem usahatani (on-farm agribussiness) yaitu aktivitas produksi primer yang dimulai dari mengolah lahan, memanfaatkan produk subsistem agribisnis hulu dan panen. Ketiga, subsistem agribisnis hilir (down-stream agribussiness) yaitu aktivitas penanganan pascapanen dan pengolahan berbagai hasil uahatani menjadi berbagai produk olahan dan produk turunan (agroindustri) baik produk setengah jadi maupun produk siap saji dan konsumsi. Keempat, subsistem penunjang (subsistem supporting) yaitu aktivitas penunjang ketiga subsistem sebelumnya, seperti pusat pelayanan informasi, lembaga keuangan, lembaga penelitian, lembaga swadaya dan sebagainya. Bermacam-macam subsisstem diatas tidak ada yang saling mendominasi akan tetapi subsistem diatas saling menguatkan.

LINGKUNGAN AGRIBISNIS

            Lingkungan agribisnis digolongkan menjadi dua yaitu golongan eksternal dan golongan internal:
1.      Lingkungan internal merupakan faktor dalam yang mempengarui bdang agribisnis meliputi faktor organisasi dan manajemen, faktor pemasaran, faktor teknik dan faktor keuangan
2.      Lingkungan eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar bidang agribisnis namun juga dapat mempengaruhi. Lingkungan ini meliputi politik, ekonomi, sosaial budaya, teknologi dan demografi.

PERANAN AGRIBISNIS DALAM PEMBANGUNAN

            Ada tiga pokok yang telah dikelompokkan dalam peranan agribisnis, yaitu:
1.      Menyumbang produk domestik bruto nasional
2.      Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat
3.      Sebagi sumber penerimaan devisa hail ekspor dari komoditi karet, teh, udang kopi, tembakau, minyak sawit dan minyak kelapa.
Keberhasilan agribisnis dalam upaya pembangunan juga dipengaruhi oleh mondisi agribisnis juaga yang dapat berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang sangat mempengaruhi perkembangan agribisnis yaitu kurangnya angkatan kerja yang mempunyai tingkat keahlian, yang selanjutnya akan mempengaruhi tingkat produktivitas dan kualitas komoditas yang dihasilkan. Faktor eksternal yang sangat krusial yaitu kemampuan pasar untuk menampung hasil agribisnis lewat sisi permintaan dan kebijaksanaan pemerintah yang dapat menunjang pengembangan agribisnis itu sendiri.



DAFTAR PUSTAKA

Faqih, A. 2010. Manajemen Agribisnis. Dee Publish, Yogyakarta.

Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. ANDI, Yogyakarta.

Setiawan, I. 2012. Agribisnis Kreatif. Penebar Swadaya, Depok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN KLIMATOLOGI PENGENALAN ALAT DI BMKG DAN AWAN

LAPORAN KLIMATOLOGI KLASIFIKASI IKLIM

AGRIBISNIS