muda dan inspiratif : usaha di bidang agribisnis


Muda dan Inspiratif
“Features oleh Ana Wijayanti (NIM : 23040116130048)
Program Studi Agribisnis Universitas Diponegoro

            Semarang (26/11) – “Kenapa harus gengsi jadi petani ?” pertanyaan itu selalu muncul dalam benak Fery, seorang pemuda kelahiran 1997 silam.
            Fery, begitu orang-orang memanggilnya merupakan seorang mahasiswa semester akhir di salah satu universitas swasta di Semarang. Dia sangat tertarik dengan pertanian sejak memasuki dunia perkuliahan. Lahan yang semakin terbatas tidak menjadi halangan bagi pemuda berusia 22 tahun ini, karena dia mempunyai teknik baru dalam bertani yaitu menggunakan teknik vertikultur yaitu teknik bercocok tanam di lahan yang sempit dengan memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat bercocok tanam yang dilakukan secara bertingkat.
            Rendahnya minat pemuda yang enggan untuk terjun ke dunia pertanian ditengarai akibat adanya asumsi salah yang selama ini berkembang di masyarakat. “Petani dianggap kalah gengsi dibandingkan pegawai pemerintah, penghasilan yang tidak menjanjikan, profesi petani merupakan pekerjaan yang kasar serta butuh lahan yang sangat luas”, semua asumsi itu ditepis oleh pemuda asal Demak ini. Karena di era teknologi seperti saat ini, justru menjadi pekerjaan yang prospeknya sangat menjanjikan.
            Analisa pada hampir semua komoditi pertanian menunjukkan bahwa bertani merupakan jenis usaha yang paling menguntungkan dibandingkan dengan pekerjaaan pekerjaan lainnya. Begitu juga dengan luas lahan dan modal usaha, bukanlah hal yang menjadi ‘momok’, karena masih banyak usaha pertanian yang tidak membutuhkan modal besar dan lahan luas.
            Hal ini sudah dibuktikan oleh seorang pemuda asal Demak ini, hanya dengan menekuni usaha kangkung, bayam sawi yang ditanam secara vertikultur di area kos nya, dia bisa memenuhi kebutuhan  bulanan tanpa harus meminta uang saku dari orang tua. Memanfaatkan lahan kosong diare kos an untuk ditanami sayuran.
            Gengsi ? bukan zamannya lagi untuk mempertahankan gengsi, karena tuntutan kebutuhan terus membayangi kehidupan, sementara lapangan kerja formal, peluangnya semakin menyempit. Lalu kenapa pemuda tidak mau terjun  menjadi petani ? Bukalah mata kita, lihatlah petani muda yang telah sukses dengan  usaha mereka. Penampilan mereka tidak kalah keren dan trendy, kemana-mana mengendarai kendaraan mewah darihasil usahatani mereka. Lalu apakah kita masih akan tetap berpangku tangan, berharap suatu saat akan mendapatkan pekerjaan sesuai impian kita ? Kalau itu yang terjadi, makamimpi akan tetap mejadi mimpi, tidak akan pernah kesampaian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN KLIMATOLOGI PENGENALAN ALAT DI BMKG DAN AWAN

LAPORAN KLIMATOLOGI KLASIFIKASI IKLIM

AGRIBISNIS